07 October 2014

JIKA MENURUT KAMU?

Seorang mahasiswa Antropologi dari Italia yang sedang mengerjakan tesis datang ke kantor UKM-PA Jabal Everest Universitas Jabal Ghafur pada Selasa, 7 Oktober 2014. Di sela-sela aku sedang beradaptasi dengan bahasa inggris, dia menanyakan beberapa pertanyaan menarik padaku, yang intinya lebih kurang begini.
"Menurut kamu Alam itu apa?"
"Sejak kapan dan kenapa kamu tertarik di bidang lingkungan hidup?"
"Mengapa di Aceh umumnya dan di tempat tertentu masih banyak sampah yang tergeletak sembarangan? Padahal banyak organisasi dalam kampus dan luar kampus atau LSM yang bergerak di bidang lingkungan."
"Solusi untuk mengubah kebiasaan itu menurut kamu bagaimana?"
Dengan malu-malu aku coba jawab pertanyaan tamu dari salah satu Universitas Eropa itu :
Menurut aku alam adalah anugerah Tuhan sebagai tempat tinggal dan tempat kita melakukan semua hal baik untuk bertahan hidup dan berinteraksi dengan makhluk sosial lainnya. Sebagai khalifah di muka bumi kita berkewajiban dan bertanggung jawab penuh terhadap kelestarian keasrian dan menjaga alam ini dari ancaman apapun.
Aku tertarik di bidang lingkungan hidup sejak bergabung dengan UKM Mapala Jabal Everest. Kalau di tanya: "mengapa", sebenarnya tidak ada alasan khusus yang bisa kujelaskan mengapa aku tertarik menggeluti bidang ini. Hanya karena banyak pengetahuan tentang lingkungan hidup yang kudapatkan sejak aku aktif di UKM ini hingga aku sadar ini tanggung jawab aku sebagai manusia dan mencintai lingkungan hidup adalah kewajiban kita sebagai mahkluk sosial. Aku disini hanya ingin berbuat walau itu hal kecil untuk tetap bisa menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Tidak bisa aku jawab jika itu pertanyaan untuk mengetahui alasan mengapa masih banyak sampah bertebaran di Aceh. Tapi jika menurutku, kebiasaan tidak peduli terhadap pentingnya menjaga lingkungan sekitar khususnya di sekeliling kita sendiri hingga sampah di mana-mana apalagi di tempat-tempat umum karena pengetahuan tentang pentingnya lingkungan hidup dan menjaga lingkungan di sekitar kita masih sangat minim. UKM dan LSM atau yayasan tidak cukup menjadi media untuk mengubah kebiasaan ini, peran seluruh elemenlah yang bisa mengubah ini dari anak kecil hingga dewasa; dari masyarakat biasa hingga kaum yang bertahta; dari rakyat jelata hingga pemerintah yang berkuasa.
Hanya satu jalan atau solusi yang terpikir oleh aku, tentang cara mengubah pola hidup yang tidak bagus ini, yakni beri pengetahuan kepada generasi sedini mungkin tentang kecintaan akan lingkungan hidup. Bisa dengan cara di masukkan pengetahuan lingkungan hidup ke kurikulum sekolah-sekolah atau instansi pendidikan dari Taman Kanak-Kanak sampai pendidikan tertinggi sebagai mahasiswa. Dan di sini peran pemerintah yang sangat diharapkan.
Aku tidak menjawab itu semua sekenanya tapi itu memang jawaban sepengetahuan otak kecil aku, tapi setelah menjawab pertanyaan mahasiswa asing itu aku berpikir: Apa yang akan di jawab oleh orang lain jika itu pertanyaannya?
Akhirnya aku menulis ini untuk bisa berbagi pendapat dan mendapat pengetahuan lebih tentang lingkungan hidup.
Semoga kalian bisa membantu menjawabnya dan terimakasih!!
Lestari...

Penulis
Chary Broe Dh’frog (Bukhari)
Ka.Div Mountaineering UKM-PA Jabal Everest

Post a Comment

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search